Tag Archives: Bola

Pertandingan Tanpa Penonton Adalah yang Terbaik Untuk Saat Ini

Pertandingan Tanpa Penonton Adalah yang Terbaik Untuk Saat Ini – Pandemi virus corona yang menyebar hampir ke seluruh belahan dunia membuat berbagai liga sepakbola di dunia kompak untuk menghentikan jalannya kompetisi. Begitu juga lima liga top Eropa mempunyai sikapnya masing-masing dalam keberlangsungan liga.

Ligue 1 Prancis lebih dahulu mengambil keputusan dengan menghentikan total liga musim ini dan memutuskan Paris Saint Germain sebagai juara. Premier League, La Liga, dan Serie A masih dalam dilema untuk pengambilan keputusan, mempertimbangkan risiko kesehatan jika liga berjalan dan risiko finansial jika liga harus berhenti total. Sementara itu, Bundesliga Jerman menjadi yang pertama dalam mengambil keputusan berbeda, yakni melanjutkan liga dengan teknis keamanan yang menyesuaikan, ayo streaming bola hari ini.

Berbagai regulasi baru diterapkan oleh Bundesliga dalam keberlangsungan di tengah pandemi virus corona. Mulai dari teknis sebelum pertandingan seperti tes swab dan penyemprotan disinfektan, hingga teknis di dalam dan setelah pertandingan pertandingan seperti gaya selebrasi social distancing, perubahan maksimum pergantian pemain, jaga jarak antar pemain di bangku cadangan, dan wawancara jarak jauh menggunakan alat khusus.

Regulasi-regulasi baru tersebut tidak banyak membuat sepakbola berubah, mungkin hanya menambah poin pekerjaan atau mengubah sedikit teknis dari yang biasa dilakukan. Namun ada satu regulasi yang dianggap banyak orang mengubah pertandingan secara drastis dan membuat sepakbola tidak sama lagi dari sebelumnya, ya itu bermain tanpa penonton di stadion.

Bundesliga kembali dibuka dengan Revierderby yang mempertemukan Borussia Dortmund yang menghadapi tamunya Schalke 04. Dalam setiap laga Die Borussen, setiap sudut kota Dortmund dihiasi warna kuning hitam, kerumunan orang bernyanyi di sekitar jalan maupun di dalam bar. Ketika keluar dari stasiun pusat kota, setiap orang akan disambut dengan toko-toko yang menjual merchandise klub yang menarik perhatian.

Namun spieltag tidak lagi sama kali ini, 80.000 orang yang biasa memenuhi Signal Iduna Park harus rela menonton klub kesayangannya di rumah masing-masing. Hal ini jelas karena Bundesliga menerapkan peraturan bahwa setiap pertandingan dilakukan dengan pintu tertutup atau tanpa penonton. Pertandingan berjalan sepi, hanya ada dua tim yang dikelilingi besi dan polisi yang berjaga di luar stadion.

Solusi Terbaik Bagi Klub
Pertandingan sepakbola kemungkinan tidak akan dihadiri penonton hingga memasuki tahun 2021. Hal itu juga disampaikan oleh pimpinan Bundesliga, Christian Seifert, yang mengatakan bahwa laga tanpa penonton sepertinya akan berjalan sampai akhir tahun atau lebih. Kemungkinan ini juga berlaku untuk empat liga top Eropa lainnya dan liga-liga di seluruh dunia.

Tanpa penonton hadir di stadion, memang mengubah banyak hal dari pertandingan. Tidak ada sorak-sorai penonton yang meramaikan pertandingan, tidak ada aksi-aksi penonton yang semakin memeriahkan suasana, tidak ada selebrasi epik saat pemain mendatangi penonton untuk merayakan kemenangan bersama, dan berbagai keseruan lainnya. Namun setidaknya bagi klub, ini lebih baik ketimbang tidak ada pertandingan sama sekali.

Tanpa pertandingan, klub akan kehilangan banyak penghasilan. Tentu saja mereka tidak bisa menjual tiket pertandingan. Begitu pula dengan uang dari hak siar yang tidak akan masuk ke kas klub. Pemasukan dari sponsor? sebagian mungkin masih bisa berjalan, namun pihak sponsor tentu ingin melakukan negosiasi ulang. Dengan tidak adanya pertandingan akan ada banyak kesepakatan awal yang tidak bisa dipenuhi oleh klub. Sulit untuk mencari timbal balik yang setara dengan pertandingan bagi sponsor, titik tengahnya mungkin nilai sponsor akan dipotong drastis.

Sementara itu, meski tanpa penonton, klub masih bisa menyelamatkan beberapa sumber keuangannya. Penjualan tiket memang masih belum bisa berjalan, namun uang dari hak siar bisa mereka dapatkan. Sementara dari sektor sponsorship, mungkin tetap akan ada kesepakatan ulang, namun setidaknya klub masih bisa mencari cara untuk memberikan timbal balik ke sponsor yang tidak jauh berbeda dari yang seharusnya. Sehingga, kalaupun nilai sponsor harus dipotong dari kesepakatan awal, jumlahnya tidak sebesar jika tidak ada pertandingan sama sekali.

Namun tentu saja, menyelamatkan klub tidak bisa dengan mengabaikan keselamatan manusia. Keselamatan para pemain, staf, panitia pertandingan, dan para suporter adalah yang utama. Bundesliga bisa dijalankan kembali karena mereka telah menyusun 51 lembar protokol keamanaan ketat untuk keselamatan semua pihak. Setiap detail aktivitas dalam pertandingan sepakbola diatur sehingga meminimalisir kemungkinan tersebarnya virus COVID-19. Dan salah satu poin yang harus dilakukan adalah penyelenggaraan tanpa penonton di stadion.

Pilihan Terbaik Bagi Fans
Dari sisi fans, sudah banyak di antara kita yang merasa sangat bosan di rumah. Rindu dengan suasana pertandingan sepakbola di dalam stadion dengan segala atmosfernya yang luar biasa. Rindu menonton pertandingan sepakbola yang menyajikan berbagai drama yang tersaji. Rindu melakukan perjalanan tandang yang penuh dengan adrenalin.

Kini kerinduan kita akan tontonan sepakbola sedikit terobati. Namun semuanya terasa berbeda karena digelar tanpa penonton. Pertandingan terasa kurang seru karena stadion terasa sepi. Kalaupun ada suara gemuruh hanyalah suara rekaman hasil rekayasa klub penyelenggara agar stadion terasa ramai. Tetap saja tidak ada keseruan pertandingan sepakbola yang biasa kita rasakan.

Lagi-lagi, inilah solusi terbaik yang bisa kita terima saat ini. Setidaknya sudah ada tontonan sepakbola yang bisa kita saksikan saat ini, meski dengan segala kekurangannya. Karena seperti sama halnya dengan kita tidak bisa menyelematkan klub namun mengabaikan keselamatan manusia, kita juga tidak bisa memaksakan ego untuk menonton pertandingan sepakbola namun melupakan keselamatan banyak orang.

Bundesliga lagi-lagi mencontohkan hal yang sangat baik dengan menyelenggarakan pertandingan tanpa mengabaikan prosedur keamanan. Tidak hanya tanpa penonton di stadion, sanksi keras juga akan diterapkan jika ada suporter suatu klub yang berkumpul di luar stadion. Klub akan dinyatakan kalah jika terbukti fansnya berkumpul di luar stadion.

Tanpa Penonton Tidak Otomatis Menjadi Aman
Inilah kondisi yang harus kita hadapi sekarang. Banyak hal yang berubah, banyak kesenangan yang hilang, namun semua itu untuk keselamatan banyak pihak.

Satu hal yang harus disadari adalah menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton tidak otomatis membuat kondisi menjadi aman. Kasus di Bundesliga belum tentu bisa diterapkan di negara lain dengan menjiplak begitu saja. Setiap negara memiliki kondisi yang berbeda-beda. Tidak semua negara memiliki masyarakat yang sangat disiplin seperti Jerman.

Liga Inggris yang sampai sekarang masih belum bisa memutuskan akan berlanjut atau tidak mungkin karena masih ada banyak pertimbangan yang harus diperhitungkan. Begitu pula dengan Serie A dan kompetisi negara lain yang masih ditunda saat ini. Liga Indonesia? Apapun keputusannya nanti semoga itu adalah hasil perhitungan matang dengan memproritaskan keselamatan banyak orang, bukan hanya untuk memperjuangkan keuntungan beberapa pihak. Negara manapun yang ingin menggelar kembali kompetisinya, harus memperhatikan semua aspek di masyarakat. Karena keselamatan manusia adalah yang terpenting dari semua ini.

 

Pesepakbola Produktif di Media Sosial Kala Isolasi Diri

Pesepakbola Produktif di Media Sosial Kala Isolasi Diri – Pandemi Corona telah banyak mempengaruhi kehidupan umat manusia, tak terkecuali dunia sepakbola. Para penonton kehilangan salah satu alasan mereka bersorak di tiap pekannya, para staf kesebelasan sepakbola kehilangan sumber penghasilannya, hingga para pemain yang kehilangan pertandingan.

Pesepakbola merupakan salah satu pekerjaan yang terbiasa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, mulai dari rekan satu tim, jajaran pelatih, lawan, hingga fans. Saat ini merupakan masa yang berat bagi pesepakbola karena harus melakukan karantina diri, tanpa bisa bersosialisasi dengan lingkungan yang biasa mereka jumpai kunjungi Agen Judi Bola Online Terpercaya.

Tentu akan ada dampak psikis yang dialami oleh para pesepakbola, mulai dari bosan hingga stres. Selain karena sosialisasi yang dibatasi, mereka juga harus menghadapi ketidakpastian baik dari jadwal kompetisi hingga gaji.

Tak ada yang dapat mengatasi hal tersebut kecuali berdamai dengan wabah ini. Kabar baiknya, banyak pesepakbola yang mulai berdamai dan beradaptasi dengan kondisi sekarang. Media sosial menjadi senjata utama untuk membunuh jenuh. Untuk apa ada kata “sosial” dalam “media sosial” jika tak difungsikan sebagai sarana sosialisasi.

Para pesepakbola pun menggunakan media sosial untuk tetap “waras” di tengah “kegilaan” ini. Media sosial digunakan untuk berbagi, saling menyapa dan tentu saja mencari penghasilan tambahan. Dengan jumlah followers yang banyak, pesepakbola dapat tetap engage dengan teman hingga fans.

Aksi Unik Pesepakbola

Banyak cara unik dilakukan para pesepakbola guna tetap dekat dengan para fans. Di awal masa karantina, pasca penangguhan kompetisi, para pesepakbola melakukan tantangan Juggling Tissue toilet.

Pemain top silih berganti menerima tantangan antar pemain dan mengunggahnya di media sosial. Lionel Messi, Marcus Rashford hingga Jerome Boateng memamerkan skill juggling dengan menggunakan tissue.

Ada pula pesepakbola yang melakukan aksi nyeleneh terhadap tissue. Alih-alih melakukan juggling, eks pemain Juventus, Felipe Melo, malah melakukan tackle terhadap tissue.

Lain lagi yang dilakukan duo Bavarian, Alphonso Davies, dan Robert Lewandowski. Kedua pemain Bayern Munich ini berusaha menghibur diri dan penggemarnya dengan menikmati wabah, bukan corona melainkan Tiktok.

Bahkan Alphonso Davies bisa dikategorikan sebagai artis aplikasi asal Cina ini dengan jumlah pengikut lebih dari 750 ribu dengan jumlah likes mencapai 14 juta. Mulai dari berakting, menari hingga bernyanyi dilakukan Alphonso Davies dalam upaya menghibur teman dan pengikutnya.

Alphonso Davies juga disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi Robert Lewandowski untuk meramaikan jagad TikTok. Penyerang asal Polandia ini juga sedang keranjingan TikTok di tengah masa karantina. Lewandowski lebih sering melakukan tarian gemulai yang mungkin saja kita tak pernah membayangkan tubuh besar Lewandowski meliak liuk.

Tak mau ketinggalan, pemain Real Madrid yang juga sempat dipinjamkan ke Bayern Munich, James Rodriguez juga beraksi di TikTok. Nampak gelandang Kolombia tersebut merindukan suasana liburan sehingga ia berlagak seolah sedang berjalan di travelator bandara dengan menggunakan treadmill lengkap dengan membawa koper dan kaca mata hitamnya.

Ada pula aksi winger Chelsea, Christian Pulisic, yang beraksi dengan melakukan juggling dan diunggah TikTok. Naas bagi Pulisic, saat melakukan aksi juggling, kakinya pun tersangkut di bola dan terjatuh. Meski demikian aksi winger AS ini cukup bermanfaat bagi netizen, dalam rupa hiburan.

Aksi menghibur pesepakbola di dunia maya tak lengkap jika tak mengikutsertakan nama James Milner. Alih-alih mengunggah kegiatan work out, Milner justru sibuk merapihkan stok teh di rumahnya. Selain itu, Milner juga merapihkan rumput di halamannya dengan menggunakan gunting kertas.

Berbeda 180 derajat dengan rekan setim Milner, Mohamed Salah justru membagikan kebiasaan barunya di bulan puasa. Meski menjalani puasa di tengah karantina, Salah tetap berlatih untuk menjaga tubuhnya agar tetap prima. Tapi ada yang tak biasa dari latihan yang dilakukan Salah, yaitu waktu latihan. Salah melakukan latihan pukul 02.30 waktu setempat, atau beberapa saat sebelum imsak.

Aksi kocak lainnya ditunjukan oleh Michael Owen. Mantan penyerang Liverpool dan MU ini melakukan juggling tissue, namun di akhir video yang di unggah di akun instagramnya, Owen menendang gulungan tissue ke arah lemari trofinya. Tissue itu mendarat persis di trofi Ballon d’Or milikinya seolah ia ingin menegaskan bahwa dirinya pernah menjadi yang terbaik.

Selain menjadi alat untuk tetap berkomunikasi baik dengan teman ataupun fans, media sosial juga dapat menjadi sumber penghasilan. Tidak adanya kompetisi dan pemotongan gaji membuat para pesepakbola harus tetap mencari pemasukan tambahan untuk tetap bertahan hidup. Oleh karena itu, media sosial merupakan aset bagi pesepakbola.

Terungkap: Taktik Ross Lyon yang mengarah pada kemunduran ITU

Terungkap: Taktik Ross Lyon yang mengarah pada kemunduran ITU – Leigh Montagna telah mengangkat tutup pada strategi Ross Lyon yang mengarah ke salah satu momen Grand Final paling terkenal dalam sejarah baru-baru ini.
Lebih dari 20 menit telah berlalu dalam ulangan Grand Final 2010 ketika Nick Riewoldt menandai bola di dalam gawang dan tampak yakin akan memukul utama pertama St Kilda untuk hari itu.

Tapi Heath Shaw “mengangkatnya seperti seorang Pustakawan,” seperti yang disebut oleh komentator Dennis Cometti, dan bola dilarikan ke belakang. Info lengkap kunjungi agen judi bola

Ini mengatur nada untuk hari ketika Collingwood melarikan diri pemenang dengan 56 poin. Para Orang Suci tidak memiliki gol dalam masa jabatan pertama.

Berbicara di The Fox Week , The Extra Week , yang akan mengudara pada pukul 6 sore pada hari Jumat, Montagna menggambarkan bagaimana Riewoldt menemukan ruang yang dekat dengan tujuan adalah semua bagian dari rencana besar untuk memaksa Magpies ke dalam versi sepak bola dari perangkap off-side sepak bola.

“Saya ingat dari sudut pandang taktis – terutama saya dan Adam Schneider – kami bermain setinggi ke depan,” kata Montagna.

“Kami telah berbicara banyak minggu itu dengan para pelatih. Kami merasa seolah kami perlu mencetak lebih banyak untuk mengalahkan Collingwood. Mereka adalah tim pertahanan yang kuat yang menekan sangat tinggi.

“Kami berbicara berusaha mengeluarkan mereka dari sisi belakang dan gawang, hampir seperti itu adalah jebakan di luar sepakbola. Mendapatkan di belakang pertahanan adalah apa yang kami pikir merupakan peluang terbaik kami untuk mencetak gol. Melihat ke belakang itu tidak berhasil seperti itu dan saya memiliki replay yang cukup biasa.

“Ironisnya, peluang pertama kami di gawang bekerja dengan sempurna. Schneids dan saya sama-sama terlibat dalam permainan bagian belakang pertahanan Collingwood dan Nick Riewoldt berada di lapangan gol sendirian.

“Cukup terkenal apa yang terjadi setelah itu. Pustakawan itu mendekatinya dan membekap kaki itu. Itu bekerja dengan sempurna dan itulah tepatnya yang kami coba lakukan. ”